Monday, April 14, 2008

10 April

Rasanya agak aneh ketika bertemu orang yang mempunyai tanggal lahir yang sama dengan diri sendiri. Padahal ini bagian dari kebetulan yang biasa terjadi. Dalam satu hari puluhan, ratusan dan mungkin jutaan bayi lahir (mungkinkah mencapai angka jutaan? Entahlah). Dan mereka akan memiliki tanggal lahir yang sama. Tahun yang sama. Meski, kemungkinan untuk bertemu satu sama lain (di luar kenyataan bagi para bayi-bayi kembar tentu saja) mungkin hanya sepersekian kali (aku kesulitan mendapat gambaran yang tepat untuk mengatakan bahwa kemungkinan itu bisa jadi sangat, sangat tipis adanya). Kesempatan ini mungkin yang kemudian menjadi momen yang luar biasa bagi orang-orang yang secara kebetulan bertemu dan mendapatkan tanggal lahir yang sama. Apalagi tahun yang sama. Ini bisa jadi membawa efek psikologis yang luar biasa. Merasa surpraise. Mungkin juga istimewa.

Aku belum pernah mengalami momen ini. Bertemu dengan orang yang memiliki tanggal lahir dan tahun yang sama. Tapi perasaan yang luar biasa itu cukup termampiri saat aku bertemu orang yang memiliki tanggal lahir yang sama dengan tahun yang berbeda tanpa pernah aku duga sebelumnya. Perasaan itu tentu saja pada akhirnya tidak memberi efek apapun di kemudian hari. Kecuali menjadi penanda yang mungkin agak sulit dilupakan.

Maka, selain berucap selamat ulang tahun bagi diri sendiri pada tanggal 10 April ini ucapan yang sama berlaku pula untuk Nurhalis Majid, laki-laki asal Banjarmasin yang aku kenal lewat jaringan kerja sejak tahun 2003 namun baru kudapati bahwa kami memiliki tanggal lahir yang sama pada detik terakhir pertemuan acara kami di Hotel Niko selang dua hari dari tanggal istimewa kami tahun lalu.

Lalu ada Salsabila Rihadatul Aisyah. Ponakan kecil dari adikku yang cerewet luar biasa. Dia lahir 10 April tiga tahun yang lalu tengah malam dengan operasi cesar. Aku tak turut menyaksikan proses kelahirannya.

Setelah itu ada pula Fauzi Bowo, Gubernur DKI terpilih saat ini yang diusung oleh partai-partai besar (sangat disayangkan nyata bahwa ia memilih dari kalangan militer sebagai wakil yang mendampinginya saat ini. Mungkin ada hitung-hitungan taktis bagi dirinya. Tapi tetap saja aku merasa dia bukan figure “yang gue banget”).

Juga Bayu Sutiyono, presenter berita di SCTV (aku tak tau apakah masih? Mengingat makin jarang ku temui wajahnya di layer SCTV saat ini).

Yang juga cukup mengejutkan adalah saat membaca CV Ade Indriani Zuchri, jaringan asal Palembang yang sempat aku kenal saat pertemuan di Jambi entah dua atau tiga tahun yang lalu. Penampilannya cukup charming dan energik. Menarik perhatian aku sendiri untuk menjadikannya sebagai key informan riset kami tahun ini. Meski kabarnya ia penuh kontroversi (beberapa kasus keuangan dikabarkan sempat menjadi masalah yang perlu dihati-hati saat berurusan dengannya). Toh akhirnya ia berhasil melampaui segala sikap skeptis yang sempat dilekatkan padanya. Meski mungkin untuk sementara. Dan usianya persis hanya terpaut setahun lebih tua dari aku.

Untuk dunia selebritis, dua artis yang aku tau punya tanggal lahir yang sama dengan aku adalah Meriam Bellina (dengan peran yang suka marah-marah melulu di sejumlah sinetron) dan Mandy Moore, artis muda seangkatan Britney Spears dan Christina Aquillera yang rasa-rasanya tak terlalu moncer karirnya di Hollywood (tapi aku suka dengan actingnya sebagai Molly di "Because I Said So", akting yang jauh lebih menarik dibanding aksi Britney di "Crossroad" yang sangat sangat memble...)

No comments: